Sejarah Jejak Laksamana Cheng Ho Di Indonesia
Darulihtidaulislam.com- Pernahkah kalian mendengar tentang mesjid yang mirip sekali dengan arsitektur china yaitu mesjid cheng ho ternyata begini ceritanya ,berdirinya patung laksamana Cheng Ho ini berdiri megah di tengah Komplek klenteng sam po kong keberadaan patung yang memiliki tinggi lebih dari 10 meter ini telah menjadi salah satu identitas khas kebanggaan kota Semarang.Cheng Ho adalah sosok yang luar biasa lebih dari 600 tahun sejak kematiannya Cheng Ho tetap dihormati dan menjadi pribadi yang terus meginspirasi dunia.
Nama besar Cheng HO membuat Yusril Ihza Mahendra mantan menteri yang juga pakar hukum menerima tawaran untuk memerankan tokoh Cheng Ho dalam film "CHENG HO CHINESE MUSLIM ADMIRAL" film ini diproduksi bersama oleh produser dari Thailand,China dan Indonesia.
Di dalam sejarah Cina Laksamana Cheng Ho itu dianggap salah seorang seseorang yang 100 orang yang terbesar dalam sejarah china 1000 tahun ini dan dia lebih dikenal daripada Kaisarnya sendiri,ungkap yusril ihza mahendra.
Perjalanan hidup Cheng Ho hingga berhasil menjadi kepercayaan Kaisar Ming cukup berliku,Cheng Ho lahir pada tahun 1371 dengan nama Ma He dari keluarga islam nama ayahnya Ma Ha Zi dan kakeknya bahkan sudah menunaikan ibadah haji.Cheng Ho dan keluarganya merupakan suku hui yang merupakan kelompok minoritas muslim di Tiongkok kalau itu.
ketika Cheng Ho yang terlahir dengan nama Mahe berumur 10 tahun ke kaisaran Cina yang tengah bersaing dengan Mongol menyerbu Yunani Ayah Cheng Ho yakni Mahazi tewas dalam serangan tersebut saudara-saudaranya ditawan dan hendak dibunuh.
Ditawan dan akan dibunuh,kemudian Cheng Ho menyerahkan diri dan dia bersedia jadi Kasim dengan imbalan saudara-saudaranya dibebaskan dan dalam usia 12 tahun itu dia dibawa ke Nanjing dan kemudian ke Beijing dan menjadi Kasim.
Sebagai Kasim, Mahe awalnya bekerja sebagai pembantu Pangeran Zhu Di Putra keempat Kaisar saat Ming Zhu Di melakukan kudeta dan membentuk dinasti kekaisaran baru Mahe merupakan salah seorang pembantunya yang berjasa sebagai ucapan terima kasih atas Jasa Mahe Kaisar Ming Zhu Di memberikan pangkat tinggi kepadanya Kaisar juga menganugerahkan nama baru baginya yakni Cheng Ho.
Kekaisaran Ming pada waktu itu sudah berhasil menyatukan seluruh daratan Cina itu kedalam satu kerajaan yang berpusat di Nanjing sekarang ini dan Mereka sudah makmur dan ketika sesudah tercipta Kaisar bertanya kepada Cheng Ho apa yang harus dilakukan oleh kekaisaran Ming ini untuk selanjutnya dan Cheng Ho mengatakan bahwa inilah saatnya bagi kita untuk membangun kerjasama dan perdamaian dunia.
Untuk menjalankan misi perdamaian dunia dan menjalin kerjasama dengan bangsa-bangsa lain Kaisar Ming memerintahkan Cheng Ho untuk memimpin muhibah ke berbagai negara tetangga, pada tahun 1405 dimulailah muhibah yang bersejarah itu.
Dalam pelayaran pertama Cheng HO mengunjungi campa- Jawa -Palembang-malaka- Aru-Sumatera-lambri-ceylon hingga kalicut dalam pelayaran tersebut Laksamana Cheng Ho membawa beberapa awak kapal beragama Islam, namun mayoritas anak buah Cheng Ho beragama lain.Cheng Ho menunjukkan sikap toleransi dengan mengizinkan membawa patung dewa sembahan mereka dalam kapal.
Setelah sukses dengan pelayaran pertama Cheng Ho melanjutkan muhibah hingga beberapa kali setidaknya Cheng Ho telah melakukan 7 kali pelayaran dalam rentang waktu 28 tahun dan kehadiran Cheng Ho mendapat sambutan hangat dari warga setempat yang dikunjunginya sebab meskipun memiliki kekuatan militer yang sangat kuat kehadiran Armada Cheng Ho tidaklah menjadi ancaman bagi daerah yang dikunjunginya.
Cheng Ho malah menggunakan kekuatan armada militernya yang sangat besar itu untuk menumpas para bajak laut yang mengganggu lalu lintas pelayaran yang dilaluinya.
Pikiran dari Laksamana Cheng Ho pada waktu itu adalah dia memperkuat Malaka,melatih militer malaka dan supaya malaka itu bisa menjaga alur lalu lintas dari Barat ke Timur Kaisar Ming menempatkan 1004 prajurit di Palembang untuk mengawasi perdamaian dan 30 tahun.
Dalam pandangan Yusril Ihza Mahendra,berbagai langkah Cheng Ho dalam pertukaran budaya dan menjaga keamanan mencerminkan jati dirinya sebagai seorang muslim.
Namun dibalik nama besar Cheng Ho terselip pula kontroversi sebagian orang meragukan peran Cheng Ho dalam menyebarkan agama Islam keraguan muncul disebabkan catatan perjalanan Cheng Ho tidak menyebutkan adanya aktivitas dakwah islam.
Cheng Ho meninggal dunia tahun 1433 dalam pelayarannya kembali ke Tiongkok setelah berpulangnya Cheng Ho kekaisaran china menghentikan ekspedisi muhibah karena ingin fokus membereskan pergolakan di dalam negeri.namun benih-benih persahabatan pertukaran budaya serta hubungan dagang yang dirintis Cheng Ho terus tumbuh hingga saat ini.
Wallahualam...
Posting Komentar untuk "Sejarah Jejak Laksamana Cheng Ho Di Indonesia"