Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aku Seorang Muslim Disekolah Katolik

agama islam dan agama kafir

Darulihtidaulislam.com- Aku lahir di antara dua agama Papaku penganut Katolik sedangkan Ibuku Islam, tapi seingatku keyakinan dan hatiku lebih condong ke Islam Papa tidak suka menerima kenyataan bahwa anaknya penganut muslim beliau ingin aku menganut Katolik sepertinya.Jadi saat Papa mulai memperkirakan pilihanku saat belia ayahku mengirimku ke sekolah katolik saat kelas 2.

kalian tahu semuanya berjalan baik aku mempelajari agama lain dan mendapatkan banyak teman di tahun itu, itu hal sangat menyenangkan hanya saja aku enggak pernah ngasih tahu siapa pun kalau aku muslim karena aku ingin diterima,nggak pernah terpikir olehku Itu akan menjadi masalah besar karena aku pikir dunia adalah tempat yang indah dan tak ada yang perlu dikhawatirkan sampai aku naik kelas 3.

Saat aku kelas 3 terjadi peledakan di acara bahasan Marathon aku ingat duduk di kelas dan guruku menyalakan tv kejadian tragis itu memenuhi semua saluran berita semua orang termasuk diriku merasa buruk kemudian aku mendengar kata-kata " muslim ngak tau diri , kata guruku.

Akupun sangat terkejut mendengarnya kata seperti itu lalu aku mulai mendengar teman sekelasku mengatakan banyak hal buruk tentang Muslim, itu cukup membuatku enggak menyangka bahwa aku dikelilingi orang-orang yang nggak menyukai apa yang ku yakini, semakin ku mendengar hal-hal buruk mengenai agama islam dari teman-temanku dan media aku tak dapat berhenti merasa bahwa dunia berbalik melawan ku aku terlalu takut untuk membela diriku sendiri aku ingin melakukannya tapi tak sepatah kata pun keluar aku berdiri terdiam di sana.

Bulan berikutnya orang tuaku bercerai Papa ingin Mama berpindah keyakinan menjadi cristiani dan saat Mama menolak Papa pergi, Jangan salah paham Papaku adalah Papa yang hebat hanya saja saat membahas agama yang dibanggakannya ia menjadi terlalu serius itu cukup membuat Mama bersedih ia merasa tertekan untuk waktu yang lama aku ingat mendengarnya menangis di tengah malam aku ikut bersedih untuknya dan berdoa :  Ya Allah Ya Tuhanku Kirimkan lah pria yang bisa menyayangi Mama aku apa adanya dirinya, bertahun-tahun aku tak pernah memberitahu siapapun Aku seorang muslim dan tak pernah berhijab karena ketakutan Sampai suatu ketika aku di kelas 7 kami duduk berkumpul menunggu guru datang dan entah bagaimana obrolan tiba-tiba mengarah tentang Muslim perasaanku mulai tak enak tahu bahwa hal ini akan membuatku merasa buruk aku menyadarinya.

Kemudian salah seorang dari temanku berkata bagaimana umat muslim mengingatkannya akan Osama bin Laden aku benar-benar udah nggak tahan marah karena intoleransi mereka sudah keterlaluan ngolok-ngolok keyakinanku jadi kuhampiri temanku itu dan berteriak tepat dihadapannya " ngak semua orang muslim itu buruk aku nggak kan aku nggak pernah meledakkan apapun" ruang kelas seketika tertikam menjadi Hening mereka semua melihatku seakan diriku ini gila Sejak saat itu sampai aku lulus dari tingkat menengah aku dipandang sebelah mata aku dipanggil teroris sampai tidak ingat seberapa sering para guru dan teman sekelas seolah mendorongku ke neraka beberapa.

Bahkan memaksa ku untuk membaca Alkitab " Islam itu agama enggak baik semoga Tuhan mengampuni jiwamu yang kotor "kata guruku. aku merasa sendirian di dunia ini,suatu hari akhirnya aku bicarakan hal ini dengan mama beliau tidak terkejut sama sekali. Oh, sayang akan selalu ada orang yang akan menghakimi orang lain cara melawannya adalah dengan tidak mendengarkan mereka" kata ibuku,

Memangnya kamu teroris ? Bukan aku Bukan teroris dan aku peduli sama orang yang penting adalah apa yang kamu pikirkan, Mama adalah seorang wanita muslim yang membanggakan ia kemudian bercerita ada kalanya orang dewasa lainnya juga menyebutnya teroris cukup mengejutkan bagiku bahwa orang dewasa juga bertingkah seperti itu tadinya Kupikir orang dewasa dan anak-anak memiliki perilaku yang berbeda mengenai banyak hal.

Sejujurnya aku cukup kecewa tapi mama mengajariku untuk mengabaikan komentar buruk dan sebaiknya tetap menjadi diriku sendiri umurku 15 tahun sekarang dan dengan bangga memakai hijab aku memiliki banyak teman dari bermacam-macam agama dan kepercayaan mama sekarang memiliki kekasih yang juga seorang muslim ia sangat menyayangi Mamaku apa adanya tidak ada yang salah dan benar pada apa yang kamu yakini yang ingin kusampaikan adalah Tiap orang berbeda dan mereka kadang ditandai berdasarkan agama dan kepercayaan yang mereka yakini percaya atau tidak selalu ada cara untuk orang-orang berbaur dari berbagai kepercayaan yang berbeda kamu hanya perlu berpikiran terbuka.

keinginan untuk melihat bahwa dalam diri seseorang Ada hal lebih dibandingkan melihat perbedaan mereka nggak ada seorangpun yang harus mengorbankan keyakinan mereka hanya agar diterima Aku seorang muslim dan aku peduli pada orang lain juga nggak pernah terpikir untuk menyakiti orang lain bukannya aku bilang semua orang itu suci dan baik ada juga orang yang berperilaku buruk di luar sana tapi tidak semuanya seperti itu Aku berharap kisah ku ini dapat membantumu melihat dan selalu ingat bahwa selalu ada sisi terang di dalam kegelapan.

Wallahualam...
ariv yabarwiel
ariv yabarwiel " DUNIA TEMPAT DITINGGAL BUKAN TEMPAT TINGGAL " by : Arifullah

Posting Komentar untuk "Aku Seorang Muslim Disekolah Katolik"