Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Awal Mula Perkembangan Islam Di Aceh Part 2

Aceh
   kunjungi selalu www.darulihtidaulislam.com

C. Berdirinya Kerajaan Aceh

Perkembangan Dakwah Islamiah di Perlak dan Samudra/Pasai di abad ke 13 M. sebagaimana yang telah kuat dari disebutkan dahulu, telah memberi motivasi kalangan ahli-ahli tasawuf terutama sekali dari orang-orang Parsi untuk datang ke Nusantara dalam rangka memesatkan lagi perkembangan dakwah Islamiah di kawasan ini.

Di antara mereka itu ialah Jihan Syah yang datang dari pesisir Malabar (pantai India Barat) ke Aceh tahun 1204 M/601H. Hal ini sebagaimana tendapat dalam catatan sejarah Aceh yang tersurat sebagai berikut "pada hari Jum'at, 1 hari bulan Ramadhan tahun 601 H. Rasulullah (1204) datang dari atas angin memasukkan orang-orang Aceh ke dalam kepercayaan Muhammad; ia menikah dengan anak perempuan Baludri di Aceh dan dengannya ia mendapat seorang anak laki-laki,dan ia meninggal dunia pada hari Kamis, 1 hari bulan Rajab 631 H (1233 M) setelah memerintah selama 30 tahun 11bulan dan 26 hari, dan diganti oleh puteranya Sultan Ahmad" Jihan Syah bergelar "Seri Paduka Sultan", yaitu perkataan yang bercampur dari bahasa Sansekerta dengan bahasa Arab. Jihan Syah ini boleh jadi orang Parsi atau orang India keturunan Parsi sebagaimana dapat dipahami dari tradisi nama-nama bangsa di dunia ini.

Beliau ialah Sultan yang pertama mendirikan kerajaan Islam di Pantai Aceh Tiga Segi yang dinamakan "Aceh Besar" dan pusat
pemerintahannya di Ramni yang sekarang dinamakan Kampong Pandee." Dinasti Jihan Syah memerintah Aceh selama lebih kurang dua Abad (1205-1408 M).

Berdirinya Kerajaan Islam Aceh di abad ke 13 M.itu telah menambah lagi percepatan perkembangan dakwah islamiah di Nusantara. Namun, sejarah tidaklah mencatatsecara jelas sejauh mana peranan Aceh di dalam perkembangan dakwah Islamiah ketika itu.

Tetapi bagaimanapun satu dokumentasi tua telah dijumpai di Aceh yang dapat menggambarkan kepada kita bagaimana peran
Aceh di dalam dakwah Islamiah di Nusantara. Dokumentasi itu berbentuk satu peta dakwah di kepulauan Nusantara.

Dalam peta tersebut menjelaskan bahwa sekumpulan pendakwah yang diketuai oleh Abdullah Al-Malikulmubin berpusat di Aceh telah dibagi-bagikan daerah untuk berdakwah ke kawasan-kawasan yang ditentukan. (1) Al-Said Syekh Ahmad Attawawi Kedah ke Semenanjung tanah Melayu. (2) Al-Sayid Syekh Muhammad Sayid ke Campa. (3) Al-Sayid Syekh Muhammad ke Minangkabau (4) Al-Sayid Muhammad Daud ke Patani, Utara Semenanjung Tanah Melayu (5) Al-Sayid Syekh Abdul Wahab ke Kedah.

Abdullah al-Malikulmubin memilih Aceh sebagai tempat kegiatannya. Dalam pandangan Abdullah bahwa Aceh di masa itu merupakan tempat yang sangat sesuai untuk dijadikan pusat gerakan dakwah Islamiah bagi nusantara khususnya dan Asia Tenggara umumnya. Hal ini disebabkan kedudukannya sebagai sebuah pusat perniagaan yang penting di daerah ini.

Pada abad ke 15 Ali Mughayat Syah menyatukan semua kerajaan kecil di Aceh menjadi suatu kerajaan besar yang diberi nama Kerajaan Islam Aceh Darussalam. Kerajaan islam ini terus berkembang semenjak Ali Mughayat Syah hingga puncak kemajuan pada masa kerajaan ini dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Pada masa ini kerajaan Aceh meliputi sebagian wilayah Malaysia sekarang seperti Pahang, dan Kedah dan hampir semua pesisir pulau Sumatera.

Sejalan dengan perkembangan kerajaan Islam yang semakin pesat dakwah Islam pun semakin gencar di lakukan,baik ke dalam sendiri ke pelosok-pelosok Aceh maupun ke luar Aceh. Pelaksanaan ajaran Islam bukan hanya dalam bidang amar makruf tetapi juga dalam bidang nahi mungkar.

Karena itu di Aceh telah dikenal pengadilan yang berdasarkan agama. Di masa jayanya Kerajaan Islam Aceh, kekuasaan dipegang oleh Kadhi Malikul Adil. Pengadilan ini mulai di tingkat pusat kerajaan sampai ke mukim-mukim di mana uleebalang sebagai pimpinan daerahnya.

Sekian....
ariv yabarwiel
ariv yabarwiel " DUNIA TEMPAT DITINGGAL BUKAN TEMPAT TINGGAL " by : Arifullah

Posting Komentar untuk "Awal Mula Perkembangan Islam Di Aceh Part 2"